Ada beberapa cirinya, yaitu:
- Pentingnya mengenali dan memahami pemikiran Islam dari sumbernya yang primer yakni Al-Qur'an dan Sunnah Sahihah. Ada juga yang mengambil semua pendapat para pakar seperti Hasan Hanafi, Durkhein tanpa melakukan telaah kritis terhadap pendapat orientalis sebagai hujjah dalam tulisan mereka, tanpa kritik atau membandingkan dengan pendapat yang lain, tetap memiliki banyak kelemahan antara lain:
- Kurang memahami bahasa Arab, zauq dan berbagai indikatornya terhadap Al-Qur'an dan Sunnah Sahihah.
- Peranan superior barat mereka beranggapan sebagai pemimpin dunia dan Eropa untuk dunia.
- Menolak Islam dengan alasan Al-Qur'an bukanlah kitab Allah dan Nabi Muhammad saw bukan Rasul-Nya.
- Study orientalis ditujukan untuk tujuan praktis tertentu dari negara yang membiayainya dengan demikian study mereka sulit terlepas dari kenetralan.
- Pelajari bahasa Arab dengan segenap cabang ilmunya.
- Ketahui ilmu-ilmu syariah, tafsir, ulumul Qur'an, hadits, musthalah hadits fiqih/ushul, aqidah tasawuf dan akhlak.
- Sirah Nabawiyah, tarekh Islam, tarekh sahabat dan biografi sahabat dan tabiin. Belajar secara mendalam dari semua itu secara fokus dan terintegrasi.
- Rasa bangga dan senang hati untuk memberikan loyalitas kepada Islam. Radhitubillahi rabba, wabil islami dina wabimuhammadin nabiyu warasulah. Segala aktifitas kehidupan di dunia sampai ke alam baqa atau akhirat disesuaikan dengan ajaran Islam. Hidup dengan Islam jadi mulia sangat terhormat dan kalau mati dalam mengamalkan syahid (isy kariman aumyt syahidan) dan firman-Nya: "Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang nenyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shaleh, dan berkata: Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"
- Kembali kepada prinsip-prinsip Islam. Kebanggan dengan Islam tidak akan ada artinya bila tidak dibuktikan dengan amaliyah yang bersendikan pokok-pokok ajaran Islam. Apa yang dikhawatirkan oleh para ulama salaf: "Anda semua berada di suatu masa yang banyak ahli fiqihnya, sedikit tukang omongnya, banyak yang dermawannya, tapi sedikit peminta-mintanya, amaliyah saat itu lebih baik dari pada keilmuan. Dan akan datang masa kepadamu suatu masa yang sedikit ahli fiqihnya, banyak tukang omonya, sedikit para pemberinya dan banyak para peminta-minta dan dikira saat itu ilmu lebih baik dari pada amaliyah atau dengan semboyan ar-rujuu ila al quran wa sunnah."Ibnu Taimiyah takut umat Islam dengan tuduhan sebagai kaum fundamentalis, itulah fitnah dan dendam barat dan orientalis terhadap Islam sampai hari kiamat.
- Menghidupkan tradisi ulama salaf (sahabat dan tabiin). Mengikuti ulama salaf artinya kita ikuti hasil ijtihad yang telah mereka lakukan sesuai dengan hasil kemampuannya dengan memperhatikan zaman, kondisi, situasi, budaya serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Memanfaatkan khazanah pemikiran umat Islam terdahulu. Dalam memanfaatkan khazanah pemikiran Islam terdahulu, umat kita sekarang harus selektif dan hati-hati dalam memilih pendapat-pendapat yang telah ada dan lebih dekat dengan jiwa keislaman.
0 Komentari ya..:
Posting Komentar